
Gambar disamping adalah bubuk kopi khas Aceh, Kopi ini berasal dari kota Banda Aceh, kecamatan Ulee Kareng. Yang khas dari kopi ini adalah warna kopinya lebih hitam, aromanya lebih nikmat, bubuknya lebih bersih.
Rumoh Aceh adalah bangunan rumah adat yang menyerupai rumah panggung, rumah ini dibuat dari kayu jati, rumah ini dibagi atas empat kelompok, yaitu seuramoe likeu, seuramoe likoet, seuramoe inoeng, dan seuramoe keu. Di dalam rumah ini terdapat lukisan para pahlawan Aceh, peninggalan peninggalan bersejarah Aceh, dan lain lainnya. Musium Rumoh Aceh ini awalnya dibangun oleh Van Swaart kira kira pada tahun 1914, awalnya musium rumoh Aceh ini dibangun di Semarang untuk mengikuti perlombaan, namun karena bangunan musium rumoh aceh ini sukses menarik perhatian para peminat, akhirnya Van Swaart memindahkan bangunan musium Rumoh Aceh ini ke Aceh. Van Swaart adalah gubernur Aceh pada saat itu, yaitu pada tahu 1914. Ketika musium Rumoh Aceh ini baru dipindahkan ke kota Banda Aceh, atau Koetaradja(sebutan kota Banda Aceh pada saat itu) kawasannya sangat sempit, tetapi akhirnya kawasan Rumoh Aceh ini diperluas oleh Gubernur Aceh pada periode 1987-1992 yaitu Drs. Ibrahim Hasan MBA pada akhir tahun 1980-an.
Pada masa pemerintahannya, wilayah kerajaan Aceh Darussalam sangat luas yang meliputi seluruh pulau Sumatera dan beberapa wilayah di semenanjung Malaya dan wilayah Patani di Thailand Selatan.
Gambar di samping merupakan sebuah bukti bahwa Islam telah lama masuk ke Aceh, dan merupakan bukti bahwa Aceh adalah propinsi pertama di